PRIA punya gairah seks lebih tinggi dibanding wanita. Sementara
wanita masih berusaha memanaskan “mesin”, pria justru telah sangat siap
untuk “tancap gas”. Ternyata, sebabnya adalah seks wanita punya titik
kelemahan.
Betapa kerasnya kita berjuang untuk menyamakan gender,
alam telah menciptakan pria dan wanita dengan jalan berbeda. Dilansir
dari Genius Beauty, pakar medis Inggris telah memberikan penjelasan
spesifik mengapa kita selalu mengatakan seks wanita lemah dibandingkan
pria. Ihwalnya adalah wanita tiga kali kemungkinan lebih besar menderita
rematik (rheumatism) dan radang sendi (arthritis) daripada pria.
Mengapa
gangguan kesehatan tersebut menganggu gairah seks wanita? Sebab,
rematik dan radang sendi memengaruhi kekuatan dan kelincahan wanita saat
bercinta.
Gangguan kesehatan
Kajian
melibatkan 100 ribu sukarelawan. Dalam perjalanan pengujian, para
peneliti memperbandingkan tingkat kecenderungan penyakit pada pria dan
wanita. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa wanita lebih rendah
kedudukannya daripada pria dalam berbagai kriteria, terutama kekuatan.
Pria
punya tulang yang lebih kuat dan lebih besar. Tidak hanya punya
kemungkinan lebih kecil mengalami patah tulang, tapi mereka pun tidak
merasakan masalah yang dialami wanita, seperti menopause.
Wanita
tentu tahu bahwa menjelang dan saat menopause, terjadi perubahan hormon
juga fisiknya, salah satunya jumlah kalsium dalam tubuh mulai menurun.
Itu karenanya, wanita lebih mudah menderita rematik dan radang sendi.
Kemudian,
berhubungan dengan masalah imunitas, wanita kemungkinan lebih besar
memiliki sejumlah penyakit terkait sistem imun tubuh, seperti
hypothyroidism.
Massa otot
Parahnya, akibat
gangguan rematik dan radang sendi sangat sulit bagi wanita untuk
menambah massa ototnya. Jumlah massa otot sendiri akan sangat tergantung
pada hormon. Dibandingkan wanita, pria punya lebih banyak hormon
testosteron yang berfungsi besar untuk membentuk massa ototnya. Tak
heran jika pria punya kemungkinan lebih kecil mengalami gangguan tulang.
Kesehatan mental
Sementara untuk kesehatan mental, hasil yang didapat justru sebaliknya.
Kemungkinannya, pria cenderung dua kali lebih besar mengalami
skizofrenia (penyakit jiwa yg ditandai oleh ketidakacuhan, halusinasi,
waham untuk menghukum, dan merasa berkuasa, tetapi daya pikir tidak
berkurang/KBBI) dan autisme daripada wanita. Meski begitu, wanita
ternyata punya risiko lebih besar mengalami depresi usai melahirkan dan
menopause yang kerap memengaruhi kesehatan mentalnya.
Titik kelemahan pria
Para peneliti mengklaim bahwa titik kelemahan pria adalah jantung.
Tidak seperti wanita, pria tidak memiliki jumlah estrogen cukup untuk
melindungi jantungnya. Itu mengapa jumlah kasus serangan jantung banyak
terjadi pada pria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar