Tidak sedikit pasangan puasa seks ketika hamil.Takut dan tidak mau ambil resiko terhadap keselamatan janin menjadi alasannya.
Tahukah Anda?seks semasa hamil justru baik untuk melatih otot rahim? Meski demikian Anda juga harus tahu rambu-rambunya.
Wajar
sebenarnya ketika melihat istri hamil, suami tak tega mengajaknya
berhubungan seks. Muncul kekhawatiran bahwa hubungan intim itu akan
membahayakan si ibu dan terutama calon bayinya.
Berhubungan seks
sewaktu hamil sebenarnya tidaklah membahayakan bila dilakukan dengan
benar. Beberapa pakar kandungan bahkan menganjurkan hubungan intim
selagi hamil untuk membantu memperlancar proses persalinan.
MELATIH OTOT RAHIM
Seperti
di ungkapkan oleh Dr. Nugroho Setiawan,Sp.OG, berhubungan seks dalam
kondisi hamil relatif aman. Bahkan rutin berhubungan seks dapat melatih
otot rahim yang bermanfaat pada proses kelahiran si bayi.
Tuhan telah menciptakan "benteng" bagi janin, yaitu berupa kantong rahim yang dipenuhi cairan ketuban.
Cairan ini bisa berfungsi sebagai peredam tekanan jika ibu mengalami hentakan, jatuh, dan semacamnya.
Selain itu otot eahim dan dinding-dinding perut yang kuat bisa melindungi bayi selama proses kehamilan.
Orgasme
yang dinikmati ibu juga tidak akan membahayakan janin. Selama proses
orgasme berlangsung, keluarlah lendir dari serviks (leher rahim ) yang
akan menyumbat dan menutup leher rahim, sehingga janin terlindungi dari
kuman atau infeksi yang akan masuk ke rahim.
Seks terlarang atau
boleh dilakukan dengan sangat hati-hati bila kehamilan itu beresiko
tinggi. Resiko itu seperti si ibu pernah melahirkan prematur, mengalami
plasenta previa ( sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim),
air ketuban lebih dulu pecah, pernah perdarahan, dan jika istri atau
suami terkena penyakit menular seksual.
LIBIDO MENINGKAT
Meski
relatif aman, bagi pasangan tertentu, seks semasa hamil dirasa tidak
mudah. Hal itu wajar karena adanya perubahan hormon yang dapat
memperngaruhi hasrat seksual.
3 Bulan pertama kehamilan,
perempuan biasanya lebih bergairah. Walaupun perubahan hormonal membuat
libido naik, rasa mual,muntah, dan skit kepala bisa saja membekukan
hasrat.
3 Bulan selanjutnya sensasi baru akan terasa karena
adanya perubahan fisik. Begitu bulan ke 3 terlewati umumnya libido
timbul kembali. Maklum, karena tubuh telah terbiasa dengan kondisi
hamil. Kehamilan juga belum terlalu besar, sehingga tidak terlalu berat.
Hasrat
seksual bisa turun kembali pada tri wulan terakhir. Banyak ibu tidak
nyaman, merasa pegal di punggung dan pinggul, nafas lebih sesak dan
kembali merasa mual.
Intinya jika Anda tidak merasakan keluhan
yang mengganggu dan tidak merasa khawatir akan keselamatan janin,
berhubungan seks tetap jalan terus.
Perlu diketahui bahwa pada masa
kehamilan, cairan vagina lebih banyak dan perubahan pada area genital
membuat beberapa perempuan justru lebih sering merasakan orgasme.
Itu artinya, seks semasa hamil bisa lebih nikmat.
ATURAN SEKS AMAN
Simak rambu-rambu ini untuk menikmati seks semasa hamil:
*
Komunikasikah hasrat seks dengan pasangan agar tidak ada yang merasa
terpaksa. Hasrat yang tumbuh bersama dapat menjadi landasan untuk
petualangan seks yang nikmat bagi Anda berdua.
* Hindari penggunaan benda asing ( alat bantu) disekitar vagina.
* Hadirkan rasa pengertian, empati,kreativitas, dan humor.
* Jangan ragu bilang TIDAK jika Anda merasa tidak nyaman.
*
Jika kehamilannya beresiko tinggi, penetrasi dan orgasme sebaiknya
dihindari sampai dokter menyatakan aman. Rangsangan melalui puting juga
harus dihindari.
* Jangan menguras tenaga. Biarkan aktivitas seks mengalir apa adanya dan rasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan.
* Pilihlah posisi yang nyaman.
* Jika ada masalah, segera konsultasikan ke dokter ahli.
Moga bermanfaat, salam
Sumber:GHS-info seks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar