Perempuan sering dirundung masalah menstruasi, seperti pendarahan berat,
rasa sakit tak tertahankan, dan siklus tidak teratur. Sebagian besar
memang tidak serius, dan bersifat temporer. Namun, sebagian lagi
merupakan alarm ketidak-beresan di tubuh.
Menurut Prof.DR.Dr.
Biran Affandi,SpOG (K), problem menstruasi tidak bisa dipandang sepele.
Sebab, hal itu akan mempengaruhi kesehatan reproduksi secara
keseluruhan.
Masalah menstruasi adalah masalah perempuan masa kini,
makin sering menstruasi misalnya, makin tinggi kemungkinan kelainan,
sama juga dengan naik kendaraan makin sering kemungkinan kecelakaan
makin besar. Begitu juga dengan siklusnya. Apa dan bagaimana problem
menstruasi itu serta sejauh mana dampaknya, simak ulasan artikel berikut
ini.....
MENSTRUASI SEHAT
Siklus
menstruasi 'normal' cukup relatif. Usia, misalnya, ikut menentukan.
Remaja putri yang baru saja menstruasi wajar bila mengalami
ketidak-teraturan siklus, mengingat hormon seksnya belum stabil.
Begitupun saat jelang menopause, dikarenakan fluktuasi hormon.
Tetapi,
di luar periode tersebut, normalnya menstruasi datang teratur setiap
bulan. Tetapi keteraturan tersebut juga dipengaruhi berbagai faktor,
termasuk kehamilan, penyakit,obat, stress, serta masalah seperti kista.
Lumrah saja jika siklus menstruasi tidak sama antara bulan yang satu dengan bulan yang lain.
Rumusan
normal,menurut American Society for Reproductive Medicine, adalah 22-40
hari, di mana hari pertama menstruasi dihitung sejak pertama kali darah
keluar dari vagina.
Misalnya, seorang perempuan terbiasa
melewati siklus menstruasi 40 hari, kemudian ia mengalami siklus 22
hari, hal ini patut dicermati. Risiko siklus yang satu dengan siklus
yang lain, normalnya hanya kurang-lebih 5 hari.
Sebaiknya perempuan memantau siklus menstruasi mereka selama 3 bulan berturut-turut, sebelum menyimpulkan timbulnya masalah.
Lama
menstruasi yaitu periode darah keluar dari vagina, berkisar antara 2-8
hari. Rata-rata 5 hari. Di luar itu perempuan wajib waspada.
NORMAL ATAU TIDAK?
Sebelum berkonsultasi ke dokter, Anda sebaiknya mencari tahu dulu kecenderungan menstruasi Anda. Buatlah jurnal menstruasi.
Hal yang perlu diperhatikan termasuk :
* Berapa hari jarak antara menstruasi yang sebelumnya dengan yang sekarang? ( dihitung sejak darah keluar dari vagina ).
* Berapa lama periode menstruasi?
* Seberapa banyak darah yang keluar? Apakah ada hari-hari di mana darah keluar lebih banyak?
* Apakah Anda pernah mengalami flek (spotting)? kapan? Apakah setelah melakukan hubungan intim?
* Apakah Anda merasa sakit selama menstruasi? di bagian mana rasa sakit paling terasa?pada hari ke berapa paling menganggu?
* Apakah Anda mengalami gejala lain, serupa sakit kepala, sakit punggung, gangguan pencernaan, atau perasaan ingin pingsan?
* Apakah Anda terbiasa menenggak obat penghilang sakit saat menstruasi?
Lampirkan
riwayat medis Anda dan keluarga. Selain itu, beritahukanlah apa yang
sedang Anda alami, misalnya apakah Anda sedang stres, menjalani diet,
atau baru saja melakukan aktivitas berat.
Untuk menangani
penyakit akibat menstruasi, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes,
termasuk tes pelvis dan kehamilan. Denyut nadi dan tanda vital lainnya
akan ditelaah. Anda pun akan diminta memberikan sampel urin dan darah.
Selain itu, Anda mungkin akan menjalankan tes ultrasonografi (USG)
vagina.
Bentuk tesnya tergantung dari gejala yang Anda alami, usia, hasil pemeriksaan fisik, dan penelusuran sejarah medis.
Jika
menstruasi belum kunjung datang padahal Anda telah berusia di atas 16
tahun, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Banyak hal yang bisa
menjadi pemicu, diantaranya pola makan yang salah, masalah hormonal,
banyak pikiran atau aktivitas berat. Sebab-sebab lainnya termasuk
kelainan genetis, tumor indung telur, kegagalan ovarium, organ
reproduksi yang tidak berkembang sebagaimana mestinya, ataupun masalah
sistem saraf dan kelenjar pituitary, yang berfungsi melepaskan hormon
pemicu pubertas.
Jika menstruasi Anda normal, kemudian si "merah"
absen selama sebulan atau lebih, mungkin saja Anda sedang hamil. Jika
kehamilan bukanlah penyebab, beberapa faktor lain meliputi :
* Menyusui
* Penggunaan pil kontrasepsi
* Menopause
* Stress
* Kurang nutrisi
* Depresi
* Penurunan atau justru kenaikan berat badan secara signifikan
* Aktivitas yang terlalu berat
* Sakit berkelanjutan
* Problem hormonal, termasuk kelainan tiroid dan syndrom polycystic ovary (PCOS )
Terkadang
menstruasi yang absen selama 1 atau 2 bulan dalam setahun wajar
terjadi. Jika bulan ini Anda absen menstruasi, kemungkinan bulan depan
Anda akan mengalami menstruasi yang lebih banyak karena lapisan rahim
yang seharusnya meluruh semakin menumpuk.
Jika menstruasi absen
selama 2 bulan berturut-turut atau lebih, padahal Anda tidak hamil, Anda
perlu ekstra waspada. Risiko kanker rahim meninggi karena kadar
estrogen melimpah. Di sisi lain,jika menstruasi absen karena kekurangan
estrogen, maka Anda berpotensi mengalami osteoporosis.
Menstruasi
tidak teratur artinya ovulasi Anda tidak lancar. Tentunya hal itu
mengganggu, terutama jika Anda sedang program untuk memiliki momongan.
BERCAK
Mengeluarkan
sedikit darah di luar periode menstruasi (bercak/spotting) merupakan
alarm, terutama bila berlangsung cukup lama, menghantui anak di bawah 10
tahun, calon ibu, ataupun perempuan pasca menopause.
Perdarahan bercak mengisyaratkan kadar progresteron tidak cukup banyak, atau dosis pil kontrasepsinya tidak sesuai.
Penyebab pendarahan vagina yang abnormal meliputi:
* Masalah kehamilan
* Ovulasi
* Perimenopause
* Penggunaan alat intraurine
* Menyusui
* Terlalu berat beraktivitas
* Ketidak-seimbangan hormon, baik yang dipicu oleh tiroid yang overaktif, ataupun diabetes.
PENDARAHAN PARAH, LAMA, DAN MENGGUMPAL
Perempuan yang kerap mengalami pendarahan ekstrem selama menstruasi berpotensi mengalami anemia karena defisit zat besi.
Terlepas
dari itu,sebenarnya normal saja jika ada banyak darah atau gumpalan
darah, yang keluar pada saat menstruasi sedang banyak-banyaknya, selama
tidak terjadi untuk waktu yang berkepanjangan, pada saat hamil, ataupun
diluar periode menstruasi.
Bila Anda ragu dengan banyak atau
sedikitnya darah yang keluar ketika menstruasi, sebaiknya memeriksakan
diri ke dokter ahli. Beberapa pemicu yang umum di antaranya:
* Fibroid rahim
* Kanker rahim
* Obesitas
* Masalah kesuburan, seperti endometriosis
* Ketidak-seimbangan hormonal, termasuk PCOS atau kelainan tiroid
* Kelainan darah, misalnya penyakit von Willebrand's
* Konsumsi aspirin terlalu banyak
* Penggunaan pil kontrasepsi
Perdarahan
ketika menstruasi yang tidak normal, salah satu penyebabnya adalah
keganasan. Tetapi biasanya dokter tidak berpikir terlalu jauh, cari dulu
yang jinak, haid itu tidak teratur, pusatnya di otak, kata Biran.
Bila
perempuan sedang menghadapi masalah, stres atau sedang menghadapi ujian
misalnya, maka menstruasi terganggu. Karena itu, yang pertama adalah
mencari penyebab faktor psikis dahulu, setelah itu faktor fisik atau
kelainan
Untuk memastikan apakah keganasan atau bukan, disarankan cek teratur dengan papsmear,
pemeriksaan berkala untuk antisipasi keganasan.Meski begitu jangan
anggap keganasan momok. Sebab, semuanya melalui proses. Keganasan rahim
misalnya, asalnya infeksi. Jadi perempuan yang suaminya suka bawa
'oleh-oleh' besar kemungkinan kena keganasan, tapi setelah puluhan
tahun, sekitar 10-20 tahun.
NYERI MENSTRUASI
Diperkirakan, sekitar 40% perempuan dewasa merasakan nyeri saat menstruasi, bahkan 10% di antaranya merasa begitu tidak berdaya.
Terbilang
normal jika nyeri atau sensasi seolah dipukul-pukul terjadi di bagian
perut bawah sesaat menjelang atau selama beberapa hari pertama
menstruasi, karena saat itu rahim sedang berkonsentrasi mendorong
jaringan-jaringannya agar luruh.
Tetapi, jika rasa sakit sangat
tidak tertahan, dan terjadi untuk periode yang lama, hal itu mungkin
merupakan pertanda gangguan lain, termasuk :
* Endometriosis
* Peradangan pelvis (panggul )
* Penggunaan IUD
* Fibroid dan polip rahim
Sakit
menstruasi lumrah terjadi sekitar beberapa hari sebelum hingga beberapa
hari pertama menstruasi. Terlepas dari itu, sudah terbilang tidak
normal, dan patut diperiksa.
Biran mengatakan, nyeri menstruasi
berhubungan erat dengan menstruasi itu sendiri. Salah satu solusi
mengatasi nyeri, bisa dengan mengonsumsi pil KB, walaupun belum menikah.
Penyebab
utama nyeri menstruasi secara pasti belum diketahui sampai detik ini.
Diduga, hal itu karena endometrium mengeluarkan prostaglandin yang
merangsang otot polos, kalau dikeluarkan akan berkontraksi.
" Tidak semua orang mengalami nyeri haid, karena toleransinya sangat individual"
Faktor
risikonya antara lain makin muda usia menstruasi pertama kali, makin
mungkin mengalami nyeri haid. Untuk mengurangi nyeri haid bisa dilakukan
dengan beberapa cara, misalnya olahraga teratur serta diet seimbang.
Semoga bermanfaat, salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar